Benteng Pendem

Rabu, 15 November 2017

Mekanikal Elektrikal dan Elektronika Tower Airnav Pontianak


DATA BANGUNAN

Ditinjau dari fungsi bangunan adalah Tower pengawas dan gedung operasional yang pada dasarnya digunakan sebagai peralatan penunjang untuk transportasi udara yang utamanya untuk jalur lalu lintas penerbangan. Bangunan ini terdiri dari 2 bangunan 


Nama Proyek :   
Pembangunan Proyek Pekerjaan Rancang Bangun (Design and Build) Pembangunan Tower ATC Beserta Kelengkapannya Di Pontianak 
 Lokasi :  Pontianak  – Kalimantan Barat
Luas Bangunan   :  1.008 m² terdiri dari 2 Bangunan :
Tower Pengawas  : 10 Lantai ( 745 m2 )
Gedung Operasional :   1 Lantai ( 284 m2 )

SISTEM MEKANIKAL DAN ELEKTRIKAL
TATA UDARA
Sistem Ventilasi
Sistem Ventilasi Toilet, gudang dan pantry dibuang (exhaust) melalui suatu grille yang ditempatkan di ceiling. Kemudian udara exhaust dibuang ke area yang terbuka dengan exhaust fan sentral melalui ducting sebagai pendistribusian udara. Khusus untuk Ruang M / E atau Utilitas sistem ventilasi menggunakan exhaust wall mounted atau exhaust fan sentral melalui ducting.

Sistem Air Condition 
  • Sistem Air Condition dipilih menggunakan kombinasi antara  Air cooled Single Split dan Variabel Refrigerant Volume. 
  • Variable Refrigerant Volume ( VRV ) dimana tekanan freon dapat berubah-ubah memungkinkan dapat menghemat energi yang dibutuhkan. Tidak hanya hemat listrik, bahkan ini bisa lebih hemat 50% dari AC konvensional pada umumnya. Di tambah dengan teknologi Inverter yang dimilikinya, yang mana ini dipercaya bisa minimalisir konsumsi daya listrik dan memberi penghematan yang optimal.


PLUMBING 
1. SISTEM AIR BERSIH
Sumber air bersih utama dari deep weel dan sudah disiapkan jalur plumbing untuk PDAM (Perusahaan Air Minum) . Reservoir air bersih berkapasitas 13_m3 per hari untuk kebutuhan air bersih untuk sanitasi.


2. SISTEM AIR HUJAN

Air hujan dari atap bangunan disalurkan melalui pipa tegak air hujan.  Sebelum dibuang ke saluran drainase lingkungan, air hujan dialirkan ke drainase kota. 

3. SISTEM AIR LIMBAH (AIR BEKAS DAN KOTOR) 
  • Air kotor dan air bekas yang berasal dari toilet, floor drain, wastafel dan Pantry sebelum dibuang ke saluran drainase, terlebih dahulu diolang dengan menggunakan Sewage Treatment Plant (STP).
  • Pengolah air limbah untuk untuk Tower Pengawas dan  Gedung Operasional dikolektifkan menjadi 1 STP dengan kapasita + 8 m3 dengan sistem bio filtrasi lengkap dengan pondasi kontrol panel
  • Perhitungan kapasitas pengolah air limbah untuk gedung ini adalah 80 %  kebutuhan air bersih perhari setiap bangunan, 
  • Hasil dari pengolah air limbah yang sudah sesuai dengan mutu air yang diijinkan, akan  dibuang kesaluran kawasan.


SISTEM PEMADAM KEBAKARAN
Sistem pemadam kebakaran untuk Gedung meliputi   :
Pemadam Api Ringan (APAR)
Sistem Fire suppression

SISTEM PEMADAM API RINGAN (APAR)
Alat Pemadam Api Ringan (APAR) ditempatkan di tIap lantai pada bangunan Tower Pengawas, sedangkan di Bangunan Operasional ditempatkan di Pantry, Ruang Panel dan area yang mudah terjangkau. Jarak antara tabung APAR maksimal 25 meter

FIRE SUPPRESSION
  • Fire Suppression yang digunakan untuk pemadaman api di ruang peralatan.
  • Jenis gas yang digunakan adalah Clean agent ( novac gas).
  • Sistem suppression direncanakan menggunakan sistem sentral, dimana tabung dan peralatan kontrol utama atau Fire Alarm Control Panel (FACP) ditempatkan di lantai dasar. 
  • FACP Fire Suppression diintegrasikan dengan Panel Control Fire Alarm yang ada di gedung Operasional, sehingga apa bila ada alarm dari Tower Pengawas dapat termonitor dari gedung Operasional.



SISTEM LISTRIK
DISTRIBUSI DAYA LISTRIK
  • Penyediaan daya listrik untuk gedung Operasional dan Tower Pengawas menggunakan sumber existing yang berasal dari LVMDP kawasan AP2 dan P-NDB Genset.
  • Dari kedua sumber akan dioperasikan secara interlock di MDP yang ditempatkan di Gedung Operasional.
  • Kebutuhan daya listrik berdasarkan luas dan fungsi adalah 165 s/d 240_KVA. 
  • Sistem distribusi daya listrik menggunakan sistem radial, dimana semua beban disuplai langsung dari panel utama.
  • Sistem Distribusi dari MDP, dibedakan antara beban Normal dan Beban Emergensi serta beban critical power.
  • Beban Normal disuplai dari 2 sumber yang berbeda yaitu dari LVMDP Kawasan dan Gen Set (Automatic Transfer Switch / ATS).
  • Beban Critical Power adalah beban yang harus dijaga kekontinuitasnya, sehingga tidak boleh padam.
  • Beban Critical Power diback up dengan  UPS masing – masing 30_KVA yang ditempatkan di Ruang Panel Tower Pengawas.
  • Di gedung Operasional  UPS diperuntukan untuk peralatan komunikasi dan server, sedangkan di Tower Pengawas diperuntukan untuk penerangan dan peralatan di lantai 1 s/d lantai 10 kecuali Panel lift dan Panel Pompa. 



SISTEM PROTEKSI PETIR & SISTEM PEMBUMIAN
  • Sistem Proteksi Petir untuk bangunan ini direncanakan menggunakan sistem electrostatic.
  • Sistem Electrostatic yang digunakan adalah tipe non radio aktif dengan radius 150 meter dengan ketingian tiang 6 meter yang dipasang di tengah lantai Atap Tower Pengawas. 
  • Konduktor penurunan  digunakan bcc cable (burn capasity conductor), yang turun melalui shaft elektrikal dan di sambungkan dengan elektrode pembumian (grounding).
  • Sambungan antara kabel penurunan dan eletrode pembumian dilengkapi bak kontrol dan cara penyambungannya menggunakan sistem cadwell.
  • Tahan elekrode pembumian Proteksi Petir dan instalasi listrik maksimal 2 ohm, sedangkan untuk peralatan elektronika maksimal 0,2 Ohm, dengan  kedalaman minimum 6 meter. 
  • Grounding (elektrode Pembumian) Proteksi Petir buat seacra terpisah dengan eletrode pentanahan instalsi listrik dan elektronika. 
  • Dari masing – masing elektrode dibuat sistem ring, sehingga tidak ada beda potensial.


SISTEM ELEKTRONIKA
SISTEM TELEPON DAN DATA
  • Komunikasi internal di Gedung Operasional
    • Komunikasi di Internal  dari ruangan ke ruangan maupun dari ruang ke pelayanan fasilitas kantor menggunakan extention PABX.
    • Disediakan outlet telepon extention untuk setiap ruangan kerja, masing-masing 1 outlet di meja kerja.
  • Komunikasi antar Gedung
    • Komunikasi antar ruang kabin dan ruang Operasional bisa  menggunakan fasilitas extension PABX, tetapi untuk raung lain di Tower Pengawas hanya bisa menggunakan fasilitas intercom.
    • Baik di gedung Operasional maupun Tower Pengawas (di ruang kabin) disiapkan sambungan langsung (direct line) untuk berkomunkasi ke luar kantor.

  • Disediakan sambungan telepon di management office untuk facsimile jaringan internet. 
  • Kapasitas PABX 2 PTT, 32 Extention, 
  • Instalasi telepon dari PABX di integrasikan dengan pekerjaan data melalui Access Switch dan di distribusikan dengan kabel Fiber optic 12 core menuju switch hub setiap lantai dan bangunan. Dari switch hub didistribusikankesetiap junction bok telepon untuk direct telepondan extention telepon. 
  • Backbone Insatalasi data menggunakan  menggunakan Fiber Optic, sedangkan ke terminal user menggunakan kabel UTP category 6.
  • Titik terminal  direncanakan mengikuti kebutuhan dan fungsi ruang terkait .
  • Pentanahan ( Grounding ) Agar mutu suara pembicaraan baik, diusahakan tahanan tanah dari  unit-unit sentral telepon cukup rendah, sedangkan isolasi kabel   instalasi terhadap tanah cukup tinggi (0,2 ohm).


SISTEM TATA SUARA
  • Sistem tata suara untuk gedung ini difungskan untuk background music dan panggilan emergency evakuasi.
  • Sentral Tata Suara ditempatkan di ruang kontrol gedung Operasional.
  • Pada saat Keadaaan darurat / bahaya misalnya karena adanya gejala sumber kebakaran, gangguan keamanan atau huru-hara. Informasi yang disampaikan berupa penjelasan mengenai situasi, pengarahan untuk penyelamatan (evakuasi) atau tanda bahaya bila keadaan telah betul -  betul gawat.
  • Peralatan sentral sound system mendapat back-up power Amplifier 10% dari kebutuhan total   power yang terpakai.
  • Battery UPS type Nicad dengan kapasitas yang dapat memback-up sentral sound system selama 4 jam stand by dan 30 menit setelah tidak dapat supply power dari genset maupun PLN.
  • Peralatan sentral sound system akan ditanahkan (grounding) untuk mencegah interferensi (gangguan dari Radio  Frequency). 



SISTEM FIRE ALARM
  • Sistem Fire Alarm yang digunakan adalah Semi Addressable, dimana lokasi sumber kebakaran ditunjukkan berdasarkan zone area maupun address (titik alamat). 
  • Sistem Addressable memadukan antara Panel Control Fire Alarm menggunakan tipe Analog Adressable dan detektor menggunakan tipe Konvensional.
  • Kapasitas Main Control Panel Fire Alarn (MCPFA) 1 LOOP / 127 ADDRESS. 
  • Sentral fire alarm panel (MCPFA) ditempatkan di Ruang Kontrol gedung Operasional lantai Dasar. 
  • Titik Panggil Manual, Alarm Bell dan Flasher lamp ditempatkan ditiap koridor dan tiap hidran box di daerah umum.
  • Back up battery digunakan untuk menghindari apabila terjadi kebakaran listrik baik LVMDP Kawasan A, maupun P-NDB Genset. Back up battery harus sanggup bekerja selama 4 jam. 
  • Kondisi Alarm Awal
  • Apabila alarm bell berbunyi, maka system alarm akan mematikan unit AC.
  • Sentral Fire Alarm akan menunjukkan alamat dari daerah (zone) yang terdeteksi, aparat keamanan yang menangani dapat mengaktifkan tombol silent dan memeriksa area terdeteksi.
  • Kondisi Alarm
  • Aparat keamanan dilokasi mengantisipasi kebakaran.
  • Aparat keamanan membatalkan tombol “SILENT”.
  • Evakusi keamanan melalui tata suara.
  • Alarm Besar
  • Alarm bell diseluruh lantai berbunyi.
  • Semua Lift secara  otomatis turun ke lantai dasar  / ruang tunggu (homing ).
  • Dial otomatis telepon menghubungi Dinas Pemadam Kebakaran.

CCTV
  • Semua sistem pintu yang menggunakan Access Card dalam posisi terbuka (unlock).
  • Tiap kamera diletakkan ditempat-tempat yang banyak dilalui oleh umum terutama Lobby utama. 
  • Untuk keamanan area luar bangunan dipasang beberapa kamera di teras bangunan.
  • Untuk keamanan daerah koridor dipasang beberapa kamera.
  • Penempatan layar monitor ditempatkan  di ruang kontrol gedung Operasional.
  • Disediakan TV Monitor untuk menampilkan daerah yang dicurigai tanpa adanya looping.
  • Obyek dipantau melalui kamera CCTV dan kemudian tampilan diatur secara bergantian pada   monitor TV oleh alat yang dinamakan network Video Recorder (NVR). Apabila ada obyek yang dicurigai dapat direkam oleh recorder yang terdapat di NVR beserta controller dan tampilan dapat dipilih melalui joy stick baik tampilan kamera atau area tertentu, tampilan dapat dimonitor dengan mode spot.
  • tampilan dapat dipilih melalui joy stick baik tampilan kamera atau area tertentu, tampilan dapat dimonitor dengan mode spot.
  • Network Video Recorder disiapkan untuk mampu merekam kejadian selama 1 minggu.
  • Masing-masing perangkat dalam rangkaian sistem Closed Circuit Television (CCTV) mendapat daya 220 V di ruang security kontrol di gedung Operasional.
  • Video manager dapat mempermudah pengelola untuk melihat keadaan Office sehari-hari tanpa meminta security untuk membawa hasil rekaman, tetapi dapat langsung membuka hasil rekaman tanpa diketahui oleh security dengan mamakai password.



ACCES CONTROL

  • Sistem Access Control adalah bagian peralatan security berfungsi membatasi dan mengkontrol penghuni maupun pengunjung yang melalui jalan masuk ke tower pengawas atau gedung operasional  yang melalui Lobby utama, Access control terintegrasi dengan system absensi karyawan.
  • Petugas dan karyawan yang akan memasuki gedung harus mendekatkan access cardnya ke card reader yang ada   di dekat pintu masuk. 
  • Card reader akan diprogram dari main control card reader untuk tamu yang tidak mempunyai access card akan dibukakan   pintu secara otomatis oleh security / receptionist. 
  • Jenis card yang digunakan adalah proximity.
  • Sistem Access card dilengkapi dengan push button di posisi dalam, sehingga apabila penghuni dalam keadaan panic, maka penghuni diharapkan menekan push button sehingga pintu terbuka.
  • Dalam keadaan bahaya, apabila terjadi kebakaran, fire alarm akan mengintruksikan semua pintu yang menggunakan access card dalam kondisi terbuka (Unlock).



Sistem MATV (Master Antena Televisi)
  • Sentral MATV disediakan oleh provider (berbayar), sebagai back up sentral MATV untuk menangkap siaran yang tidak masuk dalam program siaran dari provider maka dilengkapi dengan  antenna   Yagi  VHF dan UHF serta parabola 12 feet untuk menangkap palapa 
  • Program TV yang diterima di Telivisi berasal dari sentral MATV yang berada di ruang Kontrol  di gedung Operasional Lantai Dasar  berupa siaran lokal, internasional.
  • Jenis program yang akan dapat diterima sesuai program dan paket yang ada pada provider yang ditunjuk oleh pengelola.
  • Penematan Outlet TV disesuaikan dengan keperluan di tiap ruangan.


ELEVATOR
Untuk ystem Transportasi Vertikal yang digunakan adalah  1 unit Elevator (Lift) penumpang dengan kapasitas + 10 orang/1000 kg dengan kecepatan 90 meter/menit.
Rated Load  : 1000 kg
Rated Speed  : 1.5 m/sec
Door Type : 2 S
Car Internal Dimension : 950mm x 1.300mm








Tidak ada komentar:

Posting Komentar